jumlah pengintip blogku

Jumat, 10 Juli 2009

Mas Dhila sayang Bumi (Let's be the greeners)


“SAYANGILAH BUMI”

Aduh…. bunda sibuk sekali mencatat sesuatu. Ternyata bunda sedang membuat anggaran baru, sebab harga beras naik sehingga pengeluaran harus diperhitungkan lagi. Kata bunda, ini karena sawah-sawah di Madiun, di daerahku banyak yang kekeringan sehingga gagal panen. Akibat global warming, suhu semakin panas, dan mata air banyak yang kering. Lahan yang harusnya ditanami pepohonan digunakan untuk mendirikan bangunan. Bahkan di kotaku Madiun sudah banyak bermunculan pusat-pusat perbelanjaan. Dan sawah-sawah yang dulu terhampar luas juga sudah disulap menjadi perumahan. Kalau sudah begitu, tidak hanya petani yang kasihan, tetapi bunda, dan aku juga susah, karena jangan-jangan bunda juga memotong uang sakuku. Wow..apa yang bisa aku lakukan ? Mungkin aku harus memulai dari hal-hal yang sepele. Aku harus mulai menanam banyak tanaman di halaman rumahku. Untunglah depan rumahku tidak seluruhnya dipaving, tapi separuhnya lagi dibiarkan tetap tanah untuk menanam bunga dan pohon buah-buahan. Mulai sekarang, aku tidak boleh mengeluh kalau bunda menyuruhku menyiram bunga-bunganya. Besok aku akan menanam pohon jambu air, yang sudah kusemaikan di pot bunga milik bunda. Tingginya sudah sekitar 30 cm.
Pada waktu mengikuti konferensi anak nasional 2008, Lets be the greeners, aku menjadi tahu, ternyata kebiasaanku membawa bekal, merupakan kegiatan ramah lingkungan, sebab tidak perlu jajan yang akan membuat sampah dari bungkus makanan. Bersepeda keliling desa, daripada main PS juga lebih sehat dan ramah lingkungan. Aku juga tak rewel lagi kalau bunda menyuruhku mencabut stop kontak bila tidak digunakan. Aku juga rela membawa bibit pohon salam oleh-oleh konferensi anak nasional, Lets be the greeners dari Jakarta yang telah kutanam di belakang rumah.
Pada waktu acara pondok romadhon di sekolahku, MI Kresna, selama 10 hari, tiap pagi kami diajak jalan-jalan menikmati suasana pagi di pedesaan. Ke arah timur dari sekolahku, ada dam, namanya Dam Si Gombal. Dam itu dipergunakan sebagai tempat penampungan air untuk disalurkan ke sawah-sawah petani. Tapi sayang, pada waktu kemarau, dam itu mengering, mungkin karena pepohonan di sekitarnya banyak yang ditebangi, sehingga cadangan air berkurang, dan air yang masuk ke dam juga berkurang. Aku ingin mengusulkan kepada Bapak Kepala sekolah, agar suatu saat kami diajak mengadakan penghijauan di daerah sekitar dam. Mungkin usaha itu tidak seberapa, tetapi dampaknya bertahun-tahun ke depan pasti akan sangat berguna. Menambah kemampuan tanah untuk menampung cadangan air yang ditampung di dam untuk mencukupi kebutuhan pengairan sawah, dan lebih jauh lagi akan mengurangi dampak global warming seperti kekeringan, banjir, tanah longsor, suhu yang semakin panas, dan sebagai simpanan kekayaan lingkungan untuk anak cucu kita kelak.