jumlah pengintip blogku

Minggu, 25 Oktober 2009

Ikutan seleksi konferensi anak 2009 tapi gak lolos. enggak apa-apa deh, nih karangannya ditampilkan di blog saja.

RUJAK CINGUR, MEMBUATKU SUKA SAYUR




Aku duduk di meja yang tepat berhadapan dengan Lik Jum, pemilik depot makanan yang sedang asyik mengulek bumbu rujak cingur. Perutku sudah keroncongan sejak bel tanda usai pulang sekolah berbunyi. Kini aku harus bersabar menunggu Lik Jum mempersiapkan makanan pesananku. Etalase kaca tertutup dipakai Lik Jum untuk meletakkan bahan-bahan untuk membuat rujak cingur, sehingga aman dari gangguan lalat dan binatang lain yang mungkin bisa menularkan penyakit. Diambilnya garam, terasi, cabe rawit, sesendok kacang tanah yang telah digoreng, dan secuil gula merah. Dengan cekatan diulegnya semua bumbu, tak lupa ditambahkan 2 iris pisang kluthuk muda, diuleg lagi sampai halus. Diambilnya sesendok petis, diaduk, dan diberi air asam sampai bumbunya menyerupai pasta. Kombinasi kacang tanah bercampur petis dan pisang kluthuk muda menebarkan aroma yang khas. Bumbu rujak cingur telah siap. Aku menelan liur. Ah...sebentar lagi pesananku siap.

Lik Jum menambahkan kangkung, mentimun yang diirisnya dengan cepat, dan sejumput tauge. Ketiga sayuran itu harus ada dalam rujak cingur, sebab bila diganti, bisa-bisa namanya berubah menjadi gado-gado, itu kata Lik Jum. Sepotong tempe diiris jadi 6, sepotong tahu, diiris jadi 6, dan sesendok cingur(hidung) sapi , yang telah disemur dan dipotong kecil-kecil, satu buah tepo (seperti lontong, tapi lebih besar dan berbentuk hampir segiempat) diiris, dan ditambahkan secukupnya. Terakhir, kerupuk sebagai pelengkap. Nyam..nyam..pesananku telah siap.

”Terima kasih, Lik!” Kusambut sepiring rujak cingur dari Lik Jum. Bismillahirohmannirrohiim...! Kunikmati rujak cingur yang lezat ini. Dulu aku tak suka makan sayur. Bunda sering membuatkan pecel untukku, sebab aku sangat suka pecel. Maksud Bunda supaya aku suka makan sayur, tetapi seringkali Aku justru hanya makan dengan lauk dan bumbu pecel saja, sebab sayuran dan bumbu pecel yang terpisah membuat aku bisa mengambil bumbunya saja. Sampai suatu saat ayah mengajak kami sekeluarga makan di luar ke warung rujak cingur. Aku mati kutu, sebab rujak cingur semua bahannya dicampur jadi satu, jadi aku tidak mungkin hanya mengambil bumbunya saja. Dengan setengah terpaksa kulahap rujak cingur yang telah dipesan. Ternyata...enak juga makanan khas Jawa Timur ini. Sekarang rujak cingur justru menjadi salah satu makanan kesukaanku. Tepo, memasok karbohidrat untukku. Cingur, tahu, tempe, memberiku protein dan sedikit lemak. Petis yang dibuat dari sari ikan laut mengandung omega tiga untuk pertumbuhan otakku. Sayuran, membuatku bertahan dari penyakit. Ternyata menuku yang sederhana ini mengandung zat gizi yang lumayan lengkap,

Alhamdulillah...! Perutku sudah kenyang. Aku harus segera kembali ke sekolah, les sebentar lagi dimulai. Aku siap mengikuti les sampai sore, sebab bahan bakar sudah dipenuhi, he..he..!Semangat!!!

by : Mas Dhila


Kalau yang ini, karangan De, Gama...

.BUBUR GARUT


MAKANAN BERBUKA BUATAN BUNDA



Adzan maghrib sebentar lagi tiba, saatnya berbuka puasa. Bunda sedang sibuk mempersiapkan hidangan pembuka puasa kami, yaitu bubur garut. Kudekati Bunda yang sedang mendidihkan satu liter air. Kemudian diberi 100 gram gula merah dan satu sendok gula pasir, serta 1 helai daun pandan. Setelah larut disaring terlebih dahulu, dan dimasak lagi. Bunda menambahkan sepucuk sendok garam agar rasa manisnya mantap. Tepung garut dimasukkan perlahan-lahan, sedikit demi sedikit sambil diaduk agar jangan sampai menggumpal. Setelah larutan matang dan mengental, api dimatikan. Tepung garut dimasukkan mangkuk dan disiram santan matang kental. Hemm...bubur garut siap disantap hangat-hangat. Meski dimakan dalam keadaan hangat tapi terasa segar dan enak, sebab sudah seharian kami berpuasa. Cukup memulihkan tenaga bagi kami untuk menunaikan sholat Maghrib, Isya’ dan Terawih. Setelah itu barulah kami siap menyantap hidangan pokok.

Kata Bunda, Garut adalah sejenis umbi akar yang bentuknya bulat memanjang. Warnanya putih mengkilat dan mempunyai kulit ari yang berlapis-lapis. Di samping rumahku, ada yang menanam garut. Pohonnya seperti bunga kana, tapi daunnya lebih sempit. Umbi garut bisa dibuat emping dengan mengiris bulat tipis-tipis dan ditumbuk melebar menyerupai bentuk emping melinjo. Bisa juga dibuat tepung dengan cara menumbuk umbi garut dan memeras airnya,kemudian diendapkan. Tepung hasil pengendapan inilah yang biasa disebut pati atau tepung garut. Tapi di musim kemarau seperti ini tanaman garut banyak yang mati. Meski begitu, Tepung garut masih bisa didapat, sebab tepung garut biasanya tahan lama sampai berbulan-bulan. Bahkan yang kering benar, bisa bertahan sampai 1 tahun.

Secara umum, masyarakat di Indonesia menyebutnya patat sagu, kemudian irut, arut, garut, maupun jelarut. Garut mempunyai nama latin Maranta arundinacea. Sejak lama masyarakat mengenal garut sebagai tanaman penghasil umbi atau rimpang yang dapat dijadikan panganan seperti halnya singkong dan ubi jalar. Kemudian ada yang dijadikan tepung untuk membuat bubur, kue-kue, bahkan candil ataupun cendol. Sedang dari hasil penelitian, diketahui bahwa bentuk, sifat, dan karakteristik tepung garut tidak jauh berbeda dengan tepung terigu, sehingga tepung garut diharapkan bisa mengantikan fungsi tepung terigu.

Di negara asal tanaman garut, yaitu Amerika, , orang Indian selalu menggunakan perasan akarnya sebagai obat luka, obat karena tusukan anak panah, dan bahkan obat luka karena gigitan serangga dan ular. Sedangkan di Filipina dan India, hancuran akar garut kemudian dijadikan bahan baku untuk pembuatan minuman beralkohol, seperti layaknya tuak dan brem di Indonesia atau sake di Jepang.





Bubur garut buatan bunda

Rabu, 14 Oktober 2009


BERWISATA KE JATIM PARK






Pada hari minggu yang lalu aku diajak Pakdeku berwisata ke Jatim Park. Pakde bekerja di Hotel JW Marriot Surabaya. Saat itu diadakan ”Family gathering” untuk seluruh keluarga karyawan Hotel JW Marriot. Karena Keluarga Pakde jauh di Purworejo, maka Aku, Adikku dan Bunda yang diajak, sebab jarak Madiun Surabaya lebih dekat. Kami, aku, adik, Bunda diantar ayah pergi ke surabaya. Tapi sampai di sana kami berwisata bersama Pakde, sedang ayah pulang ke Madiun.

Pukul 06.00 WIB kami berkumpul di halaman hotel. Semuanya ada 11 bis. Ini adalah kelompok kedua, pada minggu sebelumnya sudah ada kelompok pertama yang berwisata. Setelah masuk bis kami masing-masing diberi snack, tiket masuk yang dijadikan gelang berwarna biru, dan voucher makan dan minum untuk makan siang. Pada Pukul 07.00 WIB kami berangkat menuju Taman Wisata Jatim Park , Malang (Bismillahi tawakaltu Allohu Lahaula walaquata Illabillah..!!!)

Sekitar Pukul 09.00 kami tiba di lokasi. Setelah masuk lokasi Taman wisata Kami berkumpul di dekat ”Volcano area” untuk menghadiri family gathering, berkenalan dengan Mr. Albert, General Manager Hotel Marriot, permainan, dan pembagian door prize. Setelah itu acara bebas sampai pukul 16.00 WIB kami harus berkumpul kembali di bis.

Pertama kami mengunjungi Aquarium yang masing-masing dihuni bermacam jenis ikan. Ada ikan piranha, ikan patin raksasa, kura-kura, ikan bendera, ikan koi yang dipelihara di kolam, dll.

Setelah itu kami masuk ke reptil area. Bunda sudah bergidik dan kengerian, maklum..Bunda paling takut pada ular. Bermacam jenis ular yang dimasukkan dalam aquarium kaca itu seolah-olah berada dekat dengan kita, Bunda sudah tidak tahan untuk cepat-cepat pergi dari situ, padahal ular-ular itu dikunci dalam kotak kaca, tapi Bunda masih saja ketakutan. Bunda..bunda..ketahuan sekarang takutnya sama apa, biasanya Bunda sok tidak kenal takut. Di reptil area ada juga buaya, biawak, dll.

Ketika kami masuk wahana permainan, ternyata antriannya sangat panjang. Maklum, saat itu hari libur, jadi pengunjungnya membludak. Pantas saja kami diberi waktu begitu lama, ternyata untuk mengantri saja kami butuh waktu setengah jam untuk setiap wahana permainan.

Pertama kami masuk ke rumah misteri 3 dimensi. Sebelum masuk kami diberi kaca mata 3 dimensi. Di dalam gelap, dengan bermacam suara yang menyeramkan. Bunda menjerit kaget ketika tiba-tiba seolah-olah ada jendela di samping kami yang dibanting dengan keras, setelah itu seolah-olah kami berjalan di atas jembatan yang hampir runtuh, Bunda menjerit-jerit, takut jembatannya ambrol, maklum Bunda kan kelas berat (;-)..maaf ya Bun..!!!) . Setelah itu masuk ke area kuburan. Kalau di sini Bunda tenang-tenang saja, Cuma menjerit ketika hampir terjungkal, karena tempatnya gelap Bunda tidak tahu kalau ada undak-undakan turun, sehingga agak limbung. Setelah itu Bunda menjerit lagi, karena merasa masuk ke lorong yang panjaaaaangggg banget, tak tahunya Bunda menabrak kaca (Ha..ha..!!) . Setelah itu ada pocong, tuyul, bayi menangis, dll..tapi kalau yang ini Bunda tak takut. Akhirnya Bunda sampai di pintu keluar, Aku dan adik yang sudah lama sampai di pintu keluar lega..ternyata Bunda bisa keluar dengan selamat. Tahu kenapa Aku dan Adik sampai dengan cepat???Karena kacamata 3 dimensinya tidak kami pakai, ha..ha..!!!Tapi apa kata Bunda...”Ya..percuma..justru di situ misterinya..kita bisa melihat hal-hal yang aneh. He..he..iya..Aku dan Adik memang tidak melihat apa-apa, jalan saja dengan normal..! Ha..ha..siapa yang bodoh ya..??

Saat itu sudah pukul 11.30, jadi kami memutuskan untuk makan siang dan menjama’ Shalat Dhuhur dan Asar, karena kami takut tak sempat menunaikan shalat Asar. Setelah itu baru masuk ke wahana permainan lagi.

Sehabis makan siang dan Shalat, Aku ingin berenang dan bermain di Water Boom, tapi saat itu cuaca sangat terik, jadi Bunda mengajak kami mencari wahana yang lain. Aku agak dongkol, jadi cemberut terus, sebab aku dan Adik sudah mempersiapkan perlengkapan berenang, tetapi malah tidak diperbolehkan sama Bunda..:-). Bunda mengajak kami naik helikopter – helikopteran. Sebelum naik harus ditimbang dulu. Beratnya tidak boleh lebih dari 60 kg. He..he..tentu saja Bunda tidak boleh naik. Tapi bunda malah senang, main timbangan berat badan, sebab timbangannya ternyata memakai sekala pons, jadinya berat bunda jadi 2 kali lebih berat.

Ketika masuk ke wahana perahu dayung, Bunda juga tidak boleh naik. Kasihan deh Bunda, padahal Bunda sebenarnya kepingin juga naik kano menyusuri sungai. Tapi untunglah bunda dapat gantinya, sambil menunggu Aku dan Adik bermain dayung, Bunda asyik melihat-lihat area sayuran dan buah. Bunda asyik memfoto brokoli, kool, tomat, selada, cabe, kangkung, dan lain-lain. Di situ juga ada tanaman keras seperti kelengkeng, mangga, durian, dan lain-lain. Terus ada area sejarah yang berupa miniatur berbagai candi, peragaan dan diorama peristiwa sejarah, Ada tanaman maja yang buahnya berwarna hijau sebesar bola takraw, dan konon rasanya pahit, sehingga melahirkan nama majapahit, terus patung-patung binatang misteri seperti ganesya, baruna, jatayu, antaboga, dll. Kami juga berfoto deolah-olah menjadi superman, binaraga, adu panco, dll. Terakhir kami bermain di taman sesat. Cukup lama kami berputar-putar tanpa berhasil menemukan jalan keluar. Sesekali kami disemprot air. Tapi sayang, terkadang tercium bau pesing, sehingga Bunda hoak hoek mau muntah. Akhirnya kami berhasil keluar. Sebenarnya masih banyak wahana yang belum dan ingin kami kunjungi, tapi ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, jadi kami harus mulai bersiap untuk kembali ke bis. Kami mencari jalan ke arah pintu keluar. Ternyata cukup jauh, sebab kami harus melewati pasar wisata yang menjual bermacam oleh-oleh dan souvenir. Bunda membeli dan melihat-lihat oleh-oleh, tapi aku segera kembali ke bis karena sudah capek. Sayangnya aku lupa memberitahu Bunda, yang ternyata cukup menimbulkan kepanikan seluruh anggota rombongan, dikiranya aku hilang dan tersesat, padahal aku sudah enak-enak tiduran di bis. Untunglah Bunda cepat-cepat kembali ke bis dan menemukanku, sehingga kepanikan tidak berlangsung lama, karena setelah menemukan aku di bis Bunda langsung menelepon Pakde yang masih ada di dalam lokasi wisata.

Pukul 16.30 kami meninggalkan lokasi wisata, disambut dengan hujan deras. Alhamdulillah semua berjalan lancar, Kami siap kembali ke Surabaya dan pulang ke Madiun, sebab besoknya aku harus bersekolah. Bersyukur karena akhir-akhir ini kami sering piknik gratis. Ke Telaga Sarangan bersama teman-teman ayah, ke Pantai Jatimalang bersama keluarga besar Bunda, dan ke Jatim Park bersama teman-teman Pakde. Siapa lagi ya..yang mau mengajak kami piknik gratis????...;-).