jumlah pengintip blogku

Rabu, 14 Oktober 2009


BERWISATA KE JATIM PARK






Pada hari minggu yang lalu aku diajak Pakdeku berwisata ke Jatim Park. Pakde bekerja di Hotel JW Marriot Surabaya. Saat itu diadakan ”Family gathering” untuk seluruh keluarga karyawan Hotel JW Marriot. Karena Keluarga Pakde jauh di Purworejo, maka Aku, Adikku dan Bunda yang diajak, sebab jarak Madiun Surabaya lebih dekat. Kami, aku, adik, Bunda diantar ayah pergi ke surabaya. Tapi sampai di sana kami berwisata bersama Pakde, sedang ayah pulang ke Madiun.

Pukul 06.00 WIB kami berkumpul di halaman hotel. Semuanya ada 11 bis. Ini adalah kelompok kedua, pada minggu sebelumnya sudah ada kelompok pertama yang berwisata. Setelah masuk bis kami masing-masing diberi snack, tiket masuk yang dijadikan gelang berwarna biru, dan voucher makan dan minum untuk makan siang. Pada Pukul 07.00 WIB kami berangkat menuju Taman Wisata Jatim Park , Malang (Bismillahi tawakaltu Allohu Lahaula walaquata Illabillah..!!!)

Sekitar Pukul 09.00 kami tiba di lokasi. Setelah masuk lokasi Taman wisata Kami berkumpul di dekat ”Volcano area” untuk menghadiri family gathering, berkenalan dengan Mr. Albert, General Manager Hotel Marriot, permainan, dan pembagian door prize. Setelah itu acara bebas sampai pukul 16.00 WIB kami harus berkumpul kembali di bis.

Pertama kami mengunjungi Aquarium yang masing-masing dihuni bermacam jenis ikan. Ada ikan piranha, ikan patin raksasa, kura-kura, ikan bendera, ikan koi yang dipelihara di kolam, dll.

Setelah itu kami masuk ke reptil area. Bunda sudah bergidik dan kengerian, maklum..Bunda paling takut pada ular. Bermacam jenis ular yang dimasukkan dalam aquarium kaca itu seolah-olah berada dekat dengan kita, Bunda sudah tidak tahan untuk cepat-cepat pergi dari situ, padahal ular-ular itu dikunci dalam kotak kaca, tapi Bunda masih saja ketakutan. Bunda..bunda..ketahuan sekarang takutnya sama apa, biasanya Bunda sok tidak kenal takut. Di reptil area ada juga buaya, biawak, dll.

Ketika kami masuk wahana permainan, ternyata antriannya sangat panjang. Maklum, saat itu hari libur, jadi pengunjungnya membludak. Pantas saja kami diberi waktu begitu lama, ternyata untuk mengantri saja kami butuh waktu setengah jam untuk setiap wahana permainan.

Pertama kami masuk ke rumah misteri 3 dimensi. Sebelum masuk kami diberi kaca mata 3 dimensi. Di dalam gelap, dengan bermacam suara yang menyeramkan. Bunda menjerit kaget ketika tiba-tiba seolah-olah ada jendela di samping kami yang dibanting dengan keras, setelah itu seolah-olah kami berjalan di atas jembatan yang hampir runtuh, Bunda menjerit-jerit, takut jembatannya ambrol, maklum Bunda kan kelas berat (;-)..maaf ya Bun..!!!) . Setelah itu masuk ke area kuburan. Kalau di sini Bunda tenang-tenang saja, Cuma menjerit ketika hampir terjungkal, karena tempatnya gelap Bunda tidak tahu kalau ada undak-undakan turun, sehingga agak limbung. Setelah itu Bunda menjerit lagi, karena merasa masuk ke lorong yang panjaaaaangggg banget, tak tahunya Bunda menabrak kaca (Ha..ha..!!) . Setelah itu ada pocong, tuyul, bayi menangis, dll..tapi kalau yang ini Bunda tak takut. Akhirnya Bunda sampai di pintu keluar, Aku dan adik yang sudah lama sampai di pintu keluar lega..ternyata Bunda bisa keluar dengan selamat. Tahu kenapa Aku dan Adik sampai dengan cepat???Karena kacamata 3 dimensinya tidak kami pakai, ha..ha..!!!Tapi apa kata Bunda...”Ya..percuma..justru di situ misterinya..kita bisa melihat hal-hal yang aneh. He..he..iya..Aku dan Adik memang tidak melihat apa-apa, jalan saja dengan normal..! Ha..ha..siapa yang bodoh ya..??

Saat itu sudah pukul 11.30, jadi kami memutuskan untuk makan siang dan menjama’ Shalat Dhuhur dan Asar, karena kami takut tak sempat menunaikan shalat Asar. Setelah itu baru masuk ke wahana permainan lagi.

Sehabis makan siang dan Shalat, Aku ingin berenang dan bermain di Water Boom, tapi saat itu cuaca sangat terik, jadi Bunda mengajak kami mencari wahana yang lain. Aku agak dongkol, jadi cemberut terus, sebab aku dan Adik sudah mempersiapkan perlengkapan berenang, tetapi malah tidak diperbolehkan sama Bunda..:-). Bunda mengajak kami naik helikopter – helikopteran. Sebelum naik harus ditimbang dulu. Beratnya tidak boleh lebih dari 60 kg. He..he..tentu saja Bunda tidak boleh naik. Tapi bunda malah senang, main timbangan berat badan, sebab timbangannya ternyata memakai sekala pons, jadinya berat bunda jadi 2 kali lebih berat.

Ketika masuk ke wahana perahu dayung, Bunda juga tidak boleh naik. Kasihan deh Bunda, padahal Bunda sebenarnya kepingin juga naik kano menyusuri sungai. Tapi untunglah bunda dapat gantinya, sambil menunggu Aku dan Adik bermain dayung, Bunda asyik melihat-lihat area sayuran dan buah. Bunda asyik memfoto brokoli, kool, tomat, selada, cabe, kangkung, dan lain-lain. Di situ juga ada tanaman keras seperti kelengkeng, mangga, durian, dan lain-lain. Terus ada area sejarah yang berupa miniatur berbagai candi, peragaan dan diorama peristiwa sejarah, Ada tanaman maja yang buahnya berwarna hijau sebesar bola takraw, dan konon rasanya pahit, sehingga melahirkan nama majapahit, terus patung-patung binatang misteri seperti ganesya, baruna, jatayu, antaboga, dll. Kami juga berfoto deolah-olah menjadi superman, binaraga, adu panco, dll. Terakhir kami bermain di taman sesat. Cukup lama kami berputar-putar tanpa berhasil menemukan jalan keluar. Sesekali kami disemprot air. Tapi sayang, terkadang tercium bau pesing, sehingga Bunda hoak hoek mau muntah. Akhirnya kami berhasil keluar. Sebenarnya masih banyak wahana yang belum dan ingin kami kunjungi, tapi ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, jadi kami harus mulai bersiap untuk kembali ke bis. Kami mencari jalan ke arah pintu keluar. Ternyata cukup jauh, sebab kami harus melewati pasar wisata yang menjual bermacam oleh-oleh dan souvenir. Bunda membeli dan melihat-lihat oleh-oleh, tapi aku segera kembali ke bis karena sudah capek. Sayangnya aku lupa memberitahu Bunda, yang ternyata cukup menimbulkan kepanikan seluruh anggota rombongan, dikiranya aku hilang dan tersesat, padahal aku sudah enak-enak tiduran di bis. Untunglah Bunda cepat-cepat kembali ke bis dan menemukanku, sehingga kepanikan tidak berlangsung lama, karena setelah menemukan aku di bis Bunda langsung menelepon Pakde yang masih ada di dalam lokasi wisata.

Pukul 16.30 kami meninggalkan lokasi wisata, disambut dengan hujan deras. Alhamdulillah semua berjalan lancar, Kami siap kembali ke Surabaya dan pulang ke Madiun, sebab besoknya aku harus bersekolah. Bersyukur karena akhir-akhir ini kami sering piknik gratis. Ke Telaga Sarangan bersama teman-teman ayah, ke Pantai Jatimalang bersama keluarga besar Bunda, dan ke Jatim Park bersama teman-teman Pakde. Siapa lagi ya..yang mau mengajak kami piknik gratis????...;-).


Tidak ada komentar: